Gulai Ikan Mas

Kali ini mulai mencoba masakan kampung sendiri alias masakan Padang yang terkenal bersantan dan pedas. Hihi. Seru juga!

Lumayan lama juga nih saya nggak praktik masak. Padahal pengin banget ngacak-ngacak dan eksperimen di dapur. Tapi berhubung Mama lebih sering nggak mood-nya kalau lihat daerah teritorialnya dikuasai orang lain, saya jadi mikir beberapa kali mau masak. Pengin punya dapur sendiriiiiiii. Yang lengkap dan ada ovennya! Huaaaa #wishfulthinking.

Nah, tadi pagi saya iseng turun ke bawah dan lihat mama lagi kasak-kusuk mau masak. Ternyata Mama mau masak Gulai Ikan Mas. Langsung deh saya merengek minta coba masak, beliau yang kasih komando. Mama setuju senang. Lumayan lah ya, jadinya doi cuma nyuruh-nyuruh doang.

Sebenarnya, saya pengin sekalian belajar membersihkan ikan. Tapi ternyata ikan sudah dibersihkan kemarin oleh Si Mbak. Kapan-kapan kali ya… Kata Mama sih, di pasar atau tukang sayur kita bisa minta tolong bersihin. Nanti di rumah tinggal dibilas pakai air dan jeruk nipis saja. Tapi, pengin juga sekali-kali coba sembelih ikan dan membersihkan isi perut dan sisiknya sendiri. Pengin tahu saja rasanya bagaimana.

Oke, kembali ke Gulai Ikan Mas. Seperti Mama pernah bilang berulang-ulang, bahan-bahan tergantung jumlah bahan dasar, ketersediaan bahan, dan selera. Gulai Ikan Mas pagi ini, bahan-bahannya sebagai berikut:

  • 2 ekor Ikan Mas, masing-masing dipotong 4 (kepala, 2 bagian tengah, ekor) + bonus telur ikan.
  • 1 buah kelapa parut kecil.
  • Bumbu halus: 8 buah cabai merah keriting, satu ruas jari kunyit, satu ruas jari jahe, 1 siung kecil bawang putih, 8 siung bawang merah ukuran sedang.
  • Bahan cemplung: 5 buah Cabai Rawit merah, 5 buah Belimbing Wuluh, 1 lembar Daun Kunyit, 1 lembar Daun Salam, 2 batang Serai ukuran sedang, Daun Ruku-ruku atau Daun Kemangi secukupnya, 1 buah labu siam kecil (untuk pemanis), dan Daun Asam Kasambi (Jarang ada. Kalau tidak ada, boleh tidak dipakai. Daun ini banyak ditanam di Padang. Rasanya asam).
  • Garam secukupnya.

Persiapan dan eksekusi.

Cara memasak:

  • Cuci bersih semua bahan-bahan. Lalu potong sesuai kebutuhan dan selera.
  • Peras kelapa parut untuk mendapatkan santan. Mama bilang, supaya gulainya sedap, buat dua jenis santan: kental dan encer. Santan kental adalah hasil perasan pertama. Lalu peras lagi dua kali untuk mendapatkan santan encer. Catatan: peras memeras kelapa ini, ganciiill. Ahahaha. Dulu, saya ingat Mama memarut kelapa sendiri. Tapi sekarang, kata Mama, nggak perlu capek lagi. Beli kepala parut jadi saja. Bahkan di pasar bisa sekalian minta dijadikan santan. Namun, tentu lebih enak memeras sendiri. Lebih jelas kebersihannya.
  • Blender semua bahan-bahan untuk bumbu halus. Seperti menghaluskan bumbu yang lain, bahan-bahannya diiris kecil-kecil dan diberi sedikit air agar tidak asat. Supaya lebih sedap, Mama menganjurkan untuk memasukkan bawang merah dua kali. Setengah bagian pertama, dicampur bahan lain. Setelah halus, masukkan sebagian bawang merah. “Supaya aroma bawangnya tidak hilang. Jadi, bumbunya lebih sedap. Ini kan gulai,” kata Mama.
  • Masukkan bumbu halus ke wajan atau panci. Tak perlu ditumis dulu, karena kadar minyak cukup didapatkan dari santan.
  • Masukkan batang Serai yang sudah dikeprek, Daun Salam, Daun Kunyit, dan Cabai Rawit Merah.
  • Masukkan santan encer secukupnya dan masukkan garam secukupnya. Tadi sih Mama masukkin 1 sendok makan garam kasar.
  • Nyalakan api kompor dengan api sedang. Lalu aduk-aduk santan dan bumbu yang telah dicampur. Kalau kuahnya keenceran, masukkan sedikit santan kental. Aduk-aduk terus hingga mendidih. Jangan sampai didiamkan terlalu lama karena nanti santannya akan pecah dan bergumpal-gumpal. Nggak cantik lagi deh gulainya!
  • Setelah kuahnya mendidih agak lama, kecilkan api. Masukkan ikan dan telurnya, beserta bahan-bahan yang harus dicemplungkan. Masak hingga matang. Sesekali goyang-goyangkan wajan atau aduk pelan-pelan saja, jangan sampai ikan hancur.
  • Lalu, masukkan santan kental. Goyang-goyangkan lagi wajan dan aduk pelan-pelan agar santan kental dan santan cair menyatu.
  • Dengan api sedang, tunggu gulai sampai semua bahan matang. Bisa dicek dengan melihat daging ikan, kacang panjang yang sudah mulai layu, dan menusuk Labu Siam dengan garpu.
  • Kalau sudah matang, biarkan gulai di atas wajan dulu. Agar dingin dan bumbu menyatu.

Hasilnya? Karena disupervisi langsung oleh Mama, tentu rasa dan bentuknya cakep dan enakkk! Ikan yang segar menghasilkan kuah yang ‘manis’ dan gurih alami. Slrup. Selain itu, Belimbing Wuluh dan potongan cabai rawit juga menambah rasa gulai jadi segar. Oiya, porsi cabai merah sengaja cuma 1/2 dari biasanya, supaya tidak terlalu pedas dan Umar (ponakan saya) bisa ikutan makan.

Saat mau nyicipin, Umar ikutan minta dan dia lahap banget makan dengan nasi putih. Minta nambah kuahnya pula! Senang dan puas! Next, penasaran pengin belajar masak Rendang.

3 responses

  1. Sihiiiiiy!Berhasil..berhasil! *dora mode on*

    Klo aku dasar emak praktis, semua bumbu langsung beli yang halus, santan langsung beli yang udah diperas hahaha! ;P

  2. kamu pengen bersihkan ikan sendiri? emang penasaran ya kalau belum pernah
    gak enak Emy, kadang bahaya pula kena sisik atau patilnya 🙂 ya kan aku mau enaknya aja…hehehehe

Leave a comment